Feeds RSS

Selasa, 11 Maret 2014

Aku dan Mereka

Hari demi hari, detik demi detik, tahun demi tahun sudah kulalui hingga saat ini. Sampai hingga apa yang aku pakai saat ini pun berubah...oke, termasuk tubuhku.
Waktu demi waktu yang berlalu membuat aku mulai memahami apa arti hidup ini, mulai mengerti rasanya kehilangan, mulai mengerti rasanya apa yang dinamakan sabar, dan mulai mengerti apa itu perasaan.

Ketika itu saat yang terlalu dini ketika tuhan mengajarkan apa itu kehilangan, kehilangan itu aku sebut sebagai kehilangan sementara. Sebuah fase dimana ketika yang lain merasakan indah dan hangatnya pelukan kedua orang tua, aku tidak.
Lalu tuhan mengajarkan lagi kehilangan dalam tahap selanjutnya, tahap dimana kali ini si kehilangan harus bergandengan dengan si sabar. Kehilangan papa untuk selama-lamanya ini yang awalnya aku anggap sebagai hal yang biasa, kehilangan yang aku anggap "ah biasa juga seperti ini". Tapi apa kalian tahu ketika aku melihat banyak diluar sana yang bergandengan mesra dengan keluarga lengkap menjadikan aku orang yang paling pemurung? dan kala itu ku perlengkap imun hatiku dengan perasaan sabar.

Dan hingga pada suatu ketika, disaat kali pertama aku merasakan adanya getaran pada lawan jenis...orang-orang bilang bahwa rasa itu seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan didalam perut, ketika pipi seakan memerah, dan seakan kata tak bisa terucap.
Terkadang, bukan hal yang mudah bagiku untuk mengenal lawan jenis...aku bukan wanita yang cantik, memiliki rambut panjang, aku tidak pintar dan khususnya...langsing.
Tiba disaat tuhan memberikan aku percobaan untuk melatih kepekaanku dalam perasaan terhadap seseorang, aku gagal...aku tidak terbiasa dan siap untuk ini. Ketika tiba disaat yang lain, aku mulai nyaman dan menikmati lalu...aku terjatuh dengan hal yang tidak pasti, hingga begitupun selanjutnya. Dan saat itu aku paham...lawan jenis ini amat sangat berbahaya.

Suatu ketika saat aku tumbuh, tumbuh dan tumbuh hingga saat aku terduduk menulis kata demi kata, aku tahu apa yang ingin aku sampaikan. Aku tahu, aku bukan tipe orang yang pandai untuk menceritakan apa yang aku alami ini kepada orang lain, selalu terbata-bata dan selalu begitu.
Aku paham betul bagaimana rasanya jadi seseorang yang selalu menjadi teman berbagi cerita dengan cerita yang itu itu saja, itu membosankan. Dan aku tahu, aku adalah orang yang tidak begitu pandai menerima saran orang lain, apa solusi yang aku butuhkan tapi saat itu pula aku memilih jalan lain, aku hanya mengikuti kata hati.

Kini aku sedang merindu, merindukan ia yang menjadi tak terpisahkan dalam nadiku, dalam darahku, dan setiap hembusan nafasku. Kehilanganmu itu sesungguhnya bukan hal yang mudah, diam-diam aku sulit menerima...tapi lagi-lagi aku diajarkan untuk menjadi manusia yang ikhlas dalam apapun ujiannya.




Papa...
Seseorang yang aku rindukan sosoknya hingga hari ini, andai saat itu perpisahan manapun tidak terjadi...mungkin sekarang aku akan lebih banyak berbagi cerita denganmu, duduk berdua di ruang tv, dengan duduk bersila didepanmu, mendengarkan celotehan nasehatmu kepadaku.
Kadang ketika aku mulai lelah, aku mulai tidak bisa menahan beban, aku rindukan sosokmu yang bisa merangkulku dengan tangan hangat dan mendekapku hingga kau melingkarkan lenganmu dalam tubuhku. Ketika aku ingin mulai menangis hal pertama yang aku ingat adalah sosokmu, sosok yang mungkin bisa memberikan senyuman yang teduh dan mengusap kedua air mataku dengan jemarimu. Dan maaaaasih banyak lagi hal yang aku rindukan bersamamu walaupun sebenarnya tidak pernah aku alami.

Aku bukan tidak butuh mama, mama itu segalanya...ia sosok yang sudah tidak bisa aku gambarkan atau aku tuliskan dengan kata-kata. Tidak ada bidadari yang melebihi kecantikan, keanggunan, serta ketulusan seorang mama.
Mama yang kuat, mama yang sabar, dan mama yang tak pernah mengeluh saat ia kesusahan. Aku tipe orang yang susah untuk diajak berdialog dengan mama, mmm maksudku tidak semua. Ada saatnya dikala aku butuh mama, aku bercerita, tapi ketika tidak? aku bukannya menutup-nutupi, aku hanya tidak ingin perasaan melawan perasaan yang akhirnya menjadi keributan.

Saat itulah aku butuh sosok "ia" yang mencerahkan hari-hariku...aku tidak tahu sebenarnya apa yang kau rasakan, tapi sebelumnya maaf...aku tidak bisa menjadi wanita yang diidam-idamkan kau sebelumnya, aku juga tidak mengerti mengapa ia memilih aku. Berkali-kali aku bilang aku adalah orang yang perasa, terlalu sensitif dengan kata-kata atau nada-nada yang tidak menyenangkan mengenai hubungan ini, antara kau, aku, dan semoga tidak ada kata "dia". Maafkan ketika aku manja, ketika aku egois, dan ketika aku marah-marah, aku hanya merindukan sosok papa yang aku anggap ia bisa hadir dalam sosokmu. Aku yang terkadang tidak percaya diri dengan penampilanku membuat aku merasa tidak bisa membahagiakan orang yang aku sayang. Dalam keadaan seperti ini aku hanya ingin bisa memberimu rasa nyaman, aku ingin memberimu selalu senyuman yang mewarnai hari-harimu, aku hanya ingin bisa menjadi sosok seadanya dengan rasa kasih sayang yang tidak sewajarnya.

Dan teruntuk orang-orang yang aku rindukan dan aku sayangi...

"Kadang untuk mencintai seseorang itu ada hal yang harus dibayar mahal, rindu yang tak terbalas, suara yang tak terdengar, raga yang tidak bisa digapai, serta kesetiaan dan rasa sayang yang tak dapat kita ukur apakah ia bertambah atau berkurang...dan ketika itu pula aku hanya bisa diam dan mendoakan. Tidak hanya untukmu pap, tapi teruntuk semua orang yang aku sayangi."

Rabu, 18 September 2013

Kalo gak suka tulisannya...No Problem

" Mata bisa melihat

Telinga bisa mendengar

Mulut bisa berkata

Tapi hati...bisa merasakan "

Kalau mata ini diperuntukkan untuk melihat apapun yang ada di bumi ini, hanya satu yang tidak ingin aku lihat, ia adalah kekecewaan

Ketika telinga ditakdirkan untuk mendengar segala jenis bunyi di bumi, ada satu yang tidak ingin aku dengar, ialah kabar sedih dan terburuk

Tuhan memberikan sebuah mulut untuk berkata, rasanya hanya kata-kata menyakitkan dan kemunafikan yang tidak ingin terucap

Dan tuhan memberikan hati kepada setiap umatnya, tapi satu yang aku benci dari semuanya...yaitu merasakan hal yang menyakitkan

Kata demi kata yang di ketik hasil dari penyaringan kata-kata yang berasal dari hati merangkak naik ke otak. Jika tangan ini mengikuti kata hati entah apa jadinya, tapi beruntung otakku masih bisa berfikir untuk menata sedemikian rupa agar tidak ada perasaan yang tersakiti dengan kata demi kata.

Gema suara adzan isya yang mengingatkan bahwa hari ini akan segera berakhir, malam semakin dingin dan gelap memeluk segala.
Aku baru ingat bahwa ini kali pertama lagi setelah hmmm...iya bisa dibilang beberapa bulan tidak menulis yang ternyata efeknya buruk.

Oke, kataku tadi adalah buruk...iya, dulu selagi aku masih rajin menulis rasanya hati ini lebih lapang, lebih enjoy, dan menyenangkan. Mungkin aku adalah termasuk salah satu orang yang lebih sering memendam perasaan sendiri, apapun yang terjadi aku hanya bisa satu "Diam". Ternyata diam tidak selamanya emas kawan, sedikit demi sedikit migrain yang aku punya sering kali muncul, bahkan jam tidurku semakin berantakan dan membuat kondisi tubuh agak terganggu.

Sekarang aku tahu, aku adalah seseorang yang tidak pandai menceritakan sebuah hal. Ketika aku meluapkan sesuatu tidak dalam tulisan, rasanya banyak hal yang tertinggal, ucapanku semakin berantakan tak beraturan. Sedangkan ketika aku menulis jari-jari ini rasanya seperti pedal yang terus melaju tanpa henti mengetik kata demi kata.

Ketika mataku bisa menangkap semua kejadian, telingaku yang banyak mendengar dan ketika mulutku yang seharusnya bisa berkata tapi hanya satu yang paling menjadi beban. Ialah hati ini yang terkadang terlalu perasa terhadap semua hal.

Semua hal yang sebetulnya tidak bertujuan kepadaku kadang aku rasakan seperti beban yang tiba-tiba hampir dihati dan dipikiranku. Selalu bertanya-tanya salahku apa, salahku dimana, kesalahan seperti apa, dan masih masih masih banyak lagi pertanyaan.

Entah terlalu perasa atau terlalu peka atau apalah itu namanya akupun muak, selalu merasa terbodoh dan terlalu bodoh di waktu yang tidak tepat, selalu merasa menyedihkan saat keadaan sebetulnya baik-baik saja, selalu menangis dan menangis saat tidak ada jawaban atas apa yang dirasakan, iya terkadang aku muak dengan diriku sendiri.

Tapi sayang, ini aku bukan orang lain. Orang lain tidak bisa menjadi aku dan aku tidak bisa menjadi orang lain. Aku apa adanya bukan ada apanya, aku yang tulus bukan aku yang bermuka dua untuk mencari simpati, aku yang cengeng ketika hati ini sudah muak menahan beban dan merasa bersalah.

Apa yang aku lakukan hari ini, karena aku ingin membuktikan pada orang-orang yang aku sayang bahwa aku mampu membuat mereka tersenyum suatu saat terlepas dari semua hal buruk yang menyangkut denganku. Lepaskan semua keraguan karena aku sungguh-sungguh dan tulus menyangi orang-orang yang mau dengan tulus juga menyayangiku.

Ketika aku meluapkan ini, mungkin aku sedang menahan sesuatu yang mengganjal. Aku hanya butuh pembuktian ketulusan terhadapku. Mungkin aku curhat, kalau tidak suka dengan tulisan ini ya...no problem.


Senin, 01 April 2013

Kini...aku sadar

"Setelah ibu, ibu, ibu, ibu lalu ayah..."

Ada alasan dibalik kenapa saya ingin menuliskan sesuatu tentang ibu. Ada kekuatan yang lain yang menarik tangan ini untuk menumpahkan sosok keajaiban tuhan.

Dari semua ciptaan tuhan di muka bumi, hanya satu yang menurut saya tiada bandingannya dibandingkan dengan ciptaan(nya) yang lain...dialah ibu.

Bayangkan...

hanya beliau yang tulus ikhlas membawa beban selama 9 bulan.

hanya beliau yang rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan apa yang ia jaga selama 9 bulan.

hanya beliau yang mampu terjaga dikala siang dan malam mengawasi kita agar tidak kekurangan sedikitpun.

hanya beliau yang mampu kuat untuk berpura-pura tegar didepan anak-anak dan suaminya.

masih banyak hal lain yang tanpa kita sadari bahwa beliau adalah sosok sempurna yang seharusnya kita hormati, kita jaga, dan membalas segala kebaikannya.

Sudah pernah kalian disadarkan oleh sebuah keadaan dimana segala sesuatu yang kita tuntut kepada orang tua ternyata hanyalah sia-sia?

Semua keinginan yang terpenuhi selalu kita balas hanya dengan ucapan "terima kasih" tanpa memikirkan apa yang beliau lakukan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Iya, orang tua hanya menginginkan kita bahagia tanpa menderita sedikitpun.

Banyak hal yang belum kita sadari tentang balas budi kepada orang tua. Coba kalau kita ternyata menyadari, mungkin tidak ada kasus anak melaporkan ibu kandungnya ke kantor polisi, atau mungkin tidak ada orang tua membunuh anak maupun sebaliknya.

Aku juga bukan orang yang taat akan itu, tapi beruntungnya aku disadarkan oleh beberapa keadaan..

Kembali kepada kodratnya seorang wanita, semuanya pasti akan menjadi seorang ibu. Semuanya pasti menginginkan sebuah hubungan harmonis dalam keluarga, memberikan seluruh kasih sayang kepada anak-anak dan suami. Mengabdi dan mencari pahala dengan cara yang sewajarnya.

Tapi tidak dipungkiri ada dari beberapa wanita yang tidak bisa berbanding lurus dengan harapan dan cita-citanya. Bisa jadilah karena sesuatu seorang wanita menjadi tulang punggung keluarga tanpa hadirnya suami.

Menjadi sosok yang kuat dikala raga lemah..

Menjadi sosok yang ceria dikala keadaan hati kacau..

Dan beliau bisa menjadi apapun demi sesuatu yang bisa membuat keluarganya bahagia.

Aku memang bukan orang yang sempurna, ada kalanya dimana aku bisa meninggikan suara didepan sosok mulia ciptaan tuhan. Ada kalanya aku selalu menuntut sesuatu tanpa peduli bagaimana caranya beliau mewujudkannya.

Tapi akhir-akhir ini aku sadar..

Aku duduk di bangku kuliah, bukan karena seperti mereka yang berduit cukup. Aku selalu menganggap aku adalah salah satu orang beruntung yang bisa kuliah. Aku hanyalah seorang anak pegawai BUMN yang banting tulang agar anak satu-satunya menjadi sarjana.

Aku selalu mendapat yang aku mau lagi-lagi bukan karena ayahku meninggalkan warisan, tapi karena sosok mamah yang selalu ingin membuat aku tersenyum dan tak kalah dengan orang lain.

Ada satu pukulan dimana kemarin menjelang UTS...

"mah, ternyata aku belom bisa cetak jadwal. DPP belum lunas.."

"tunggu ya, mudah-mudahan hari ini dapet pinjeman dari koperasi untuk lunasin kekurangannya.."

Apa pernah kalian terenyuh kalau tiba-tiba orang tua kalian sendiri yang menyampaikan hal itu lewat telepon dengan nada suara kaget dan ngos-ngosan?

"mah, aku ikut advokasi aja ya...supaya gak usah dilunasin sekarang"

"udah tunggu aja, ini mamah lagi usaha dapet buat lunasin kekurangannya.."

Coba kalian ulang kata "lagi usaha"..apa pernah kita yang merasakan itu? apa pernah kita yang berusaha untuk membantu?

"gak usah maksain dapet, gak lunas sekarang pun masih ada cara lain supaya ikut ujian.."

"udah doain aja mudah-mudahan dapet.."

Apa pernah kita tanpa diminta selalu sadar untuk mendoakan beliau sepanjang waktu. Dikala sibuk kita, dikala susah kita, bahkan yang tersulit..disaat senang kita.

Dari sini aku sadar..apa yang aku tuntut selama ini, apa yang aku minta ini dan itu, apa yang aku dapatkan ternyata perlu perjuangan yang ada rasa kerelaan untuk berkorban.

Lagi-lagi, aku hanyalah orang beruntung...

Banyak orang yang mengatakan bahwa :

"arti..kamu itu mau seneng mau sedih ekspresinya sama..ceria"

Ternyata kekuatan yang seperti ini juga baru aku sadari karena mamah..dialah wanita terkuat yang mampun menyembunyikan perasaan sedihnya didepan orang banyak.

Ternyata dibalik sukanya, ada luka

Tuhan itu baik, tuhan itu selalu menunjukkan dan menyadarkan kita apa yang benar dan apa yang salah. Apa yang pantas dan apa yang tidak. Termasuk cerita tadi diatas, ia menyadarkan bahwa sekarang sudah bukan saatnya lagi untuk aku meminta...


Senin, 21 Januari 2013

Mama itu…bidadari tanpa sayap

Tepat di hari minggu, 20 Januari pukul 00:00
“Mama, selamat ulang tahun..semoga panjang umur, sehat selalu, lancar rezekinya. Maaf, aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk mama, tapi suatu hari nanti akan aku buktikan semuanya. Maaf mah kalo aku masih bandel, gak denger kata-kata mamah. Terimakasih telah memberikan segalanya hingga saat ini. Gak tau mau bilang apalagi..
Kalo misal ada yang tanya, siapa bidadari tanpa sayap? Itu mamah..
Happy Birthday mah, I love you..”
Inilah kali ke-46 bagi beliau mengulang hari kelahirannya. Ada bahagia, dan ada keharuan.
Tepat di jam 12 malam, gue dibantu tina dan udie udah mempersiapkan kejutan ini se-rapih mungkin.

Dari mulai sabtu siang, gue diantar tina untuk mencari hadiah untuk mama. Gue nggak pernah memberikan hal-hal yang mahal, tapi gue harap bisa menjadi kenangan hingga akhir hayat.

Aksesoris, sepatu, dan jam tangan kurang pas menurut gue. Tapi akhirnya sebuah tas berwarna ungu itu menjadi hal yang menurut gue mama bakal suka, pertama karena warnanya yang “ungu” kesukaan beliau.

Tas itu gue timang-timang seraya berpikir..
“Kira-kira mama bakal suka gak ya sama tas ini…”
Sedikit ada rasa ragu, tapi ya sudahlah. Karena waktu sudah sore hari, saatnya untuk membeli sebuah kue yang beliau inginkan “rainbow cake”. Kenapa rainbow cake? Karena jujur saja, gue bukan penggemar kue, tapi nampaknya fenomena kue yang berwarna-warni seperti pelangi itu membuat beliau tergerus oleh jaman hahaha.

Toko kue hari itu terlihat agak penuh oleh orang-orang yang berbelanja. Tapi dari kejauhan nampak rak-rak dengan nampan kue sudah kosong. Betul, rainbow cake itu pun sudah habis.

Untung tina hafal dengan lingkungan sekitar, ada satu toko kue lagi yang terletak persis di sebelah toko kue sebelumnya. Yup! tidak ada kue berwarna-warni itu, coklat cake pun jadi.

Sebelum sampai rumah berfikir keras gimana caranya supaya barang-barang ini bisa menyelinap masuk kamar tanpa beliau tau. Terpaksa dus kue ditaruh paling bawah yang ditumpuki oleh beberapa baju, dan kado terpaksa dilipat masuk ke kantong tina.

Tidak ada yang mencurigakan hingga kue berhasil masuk kamar mhihihi (tunggu hingga jam 12 malam nanti ya). Berhasil menggrasak grusuk ketika jam 10 malam baru membungkus kado karena beliau baru bisa terlelap -_- .

Teng..teng..teng..!! tepat jam 12 malam!!

Semua lampu dimatikan, termasuk kamar mama. Angka 4 dan 6 sudah dipasang menyala diatas kue sehingga penerangan hanya berasal dari lilin tersebut. Mengendap-endap dengan perasaan tidak karuan takut-takut beliau marah karena diganggu tidurnya.
“Happy birthday to you..happy birthday to you..happy birthday happy birthday happy birthday mamaaaaa….”








Iya, hanya simple ini yang bisa gue berikan untuk mama. Mama yang sudah lebih jauh memberikan segalanya buat gue sampe hari ini.

Pagi itu menjadi tambah haru ketika nenek bangga punya mama, bahkan gue lebih bangga punya ibu kuat seperti mama.

Betapa bodoh orang-orang yang mencelamu dengan sikap dan omongan mereka. Biar, hanya tuhan yang tau balasannya.

Gue pun berhasil menangis saat mama membaca surat yang gue tulis di secarik kertas pink itu sebelumnya. Gue bukan anak yang romantis untuk bilang "aku sayang sama mama", tapi ternyata gue berhasil membuat beliau menitikan air mata ketika beliau baru menyadari bahwa tuhan telah mengirim seorang bidadari tanpa sayapnya ke muka bumi, dan itu mama…

Ma, ini lah hadiah dariku..selamat ulang tahun..

Dari aku, anakmu yang selalu mencintaimu <3

Rabu, 02 Januari 2013

2013! New Hope, Dream & Spirit

Eh hai…selamat tahun baru 2013 teman-teman pembaca. Gimana resolusi tahun kemarin? sudah tercapai semua? semoga sudah yah. Dan tahun ini semoga semakin banyak resolusi yang tercapai, aamiin.
Kalo belajar dari tahun lalu, pesen gue cuma satu nih..maaf kalo sok mario teguh mhihihi
Masih ada harapan yg terukir, dan masih ada mimpi yang harus dicapai. Jadi jgn fokus dgn sesuatu yg gak pasti.
*kalo gue bilang kayak gitu berarti lagi sadar. Oke*

Belajar dari tahun lalu, pasti ada kenangan yang menyenangkan bahkan menyedihkan. Atau mungkin banyak kejadian yang enggak terduga, misal :
  • Putus sama pacar
  • PDKT yang tak berujung indah
  • Harkos a.k.a Harapan Kosong
Tar dulu, ini mah curhatan gue kali *ehmaap*. Dan satu lagi hal yang jadi pelajaran buat gue di taun lalu…”Move on itu tidak semudah memutar tutup botol guys…”. Tapi ada juga sih tutup botol suatu minuman teh yang bisa bikin tangan lo lecet gara-gara susah buat dibuka. Jaga hati makannya, biar gak lecet *duh maaf banget*.

Tahun baru nih guys, pastinya banyak harapan baru juga semangat baru. Jangan patah semangat hanya gara-gara hal-hal sepele atau kayak yang gue alami tadi. Inget, hidup itu bukan hanya untuk hari ini, masih ada masa depan yang cerah menunggu kalian.

Andai apa yang kalian alami adalah hal-hal yang bikin kalian gak semangat, coba inget orang tua kalian yang selalu setia mendukung kalian. Niscaya, semangat untuk terseyum menatap masa depan yang cerah terukir di mulut kalian.

Kalo ngomongin masalah resolusi, gue jadi inget waktu tanggal 28 Desember 2012 tahun lalu. Ceritanya gue diajakin untuk photo dengan resolusi tahun 2013, yang photo gak sembarangan, ada senior dikampus yang tergabung di komunitas fotografi dan dia merangkap sebagai jurnalis.
Gue, mutia, suci, intan yang jadi modelnya. Saat itu harapan gue cuma satu..
Semoga itu koran masih laku walaupun ada gue nya ntar di koran itu..
*lalu gue terharu*
Jadi ceritanya kita harus nulis harapan kita diatas selembar karton putih. Nulis harapan tahun depan aja gue mikir ampe jungkir balik, soalnya gue mikir..apa boleh gue nulis “gak pengen di harkosin lagi” atau “semoga di tahun 2013 menemukan jodoh yang seadanya..” seadanya butuh duit ada, seadanya pengen mobil ada *enggak gitu*.

Akhirnya gue berhasil menuliskan sesuatu yang menurut gue sangat kita butuhkan, bukan hanya yang di Indonesia, tapi seluruh warga dunia..






        (yang kerudung itu Suci, yang kece kayak syahrini itu gue CETARRR)



Tapi yang gue heran itu waktu ganti dp bbm *biar keliatan gaul*, banyak yang nanya : “lu mau demo dimana?” | Setdah!! *tepok jidat*.

Lagi-lagi belajar dari tahun lalu, masih seger diotak kita semua tentang perang antara Israel vs Palestina, atau perang saudara di Indonesia sendiri, bentrokan dimana-mana, bahkan sampai tawuran antar pelajar.

Coba deh tanamkan rasa saling menghargai, menyanyangi dan memiliki, pasti hidup itu lebih indah dan berwarna. Dan satu lagi, hargai perbedaan..karena dari perbedaan ada banyak pembelajaran. *lagi-lagi menjelma jadi om mario teguh*

2012 itu kenangan..asem, manis, pait itu yang namanya hidup. Intinya, semakin kita belajar semakin kita dewasa. Jangan jadi keledai yang selalu mengulang kesalahan yang sama, karena terkadang masa lalu itu menyakitkan, kalo diulang? mau tambah sakit? enggak kan guys :p

Kayak gue sekarang nih, bisa melontarkan kata-kata yang lebih cetar dari bulumata syahrini karena gue terbiasa belajar dari yang udah-udah. Tapi entah gue yang dewasa apa gimana ya, masalahnya sering kali gue disebut “ibu” sama mas-mas atau mbak-mbak pegawai supermarket, dll *dan gue bete*.

Jadi…sudah siap kah kalian menghadapi tahun 2013 ini? Let’s see :D

*suka nggak suka ambil hikmahnya…thx for reading guys :D*

Jumat, 07 Desember 2012

Tuhan, kutitipkan sepucuk surat untuk papa

For my lovely who always stay in my heart..Dad in heaven
From your daughter

Papa, disini sudah menjelang akhir tahun..
Tapi aku masih tidak tahu kabar papa disana
Aku dan mama disini baik-baik aja
Aku harap tuhan selalu menjaga engkau disana..

Papa, aku ingin bercerita tentang hari-hari ku disini. Apa mungkin papa sudah tau? ah, curang! harusnya papa denger cerita ini dari mulutku langsung.
Papa, kalo aku boleh tau..kenapa sih kadang hati ini terlalu sakit? Kadang ya pa, aku bingung sama cara pikir lawan jenisku. Rasanya mereka itu selalu berfikiran semau dia tanpa memikirkan dampaknya untuk para hati yang tulus disini. Hahahaha maaf pa, mungkin aku menyudutkan  pasukanmu.

Papa, papa tau kan kalo hati setiap manusia itu bukan dari batu? tapi kenapa masih saja ada yang berbuat seenaknya, apa mungkin mereka tidak tahu bahwa batu pun kalau terus menerus terkena tetesan air akan membentuk lekukan?.
Papa, andai kau masih disini..mungkin sekarang kita sedang berkumpul dalam satu meja, membuka pekerjaan masing-masing dan mungkin sedang diskusi masalah hati.

Tidak ada yang perlu tahu selain aku dan papa, bahkan mama sekalipun jangan tahu, bisa bawel dia recokin kita hihihi.
Papa, apa aku masih salah dalam segala perbuatan ku sehingga masih saja banyak yang memandangku sebelah mata, menganggap aku tidak bisa apa-apa, dan kadang membuat hatiku terlalu sakit.
Tapi pah, aku selalu belajar dari kedua orang tua yang aku banggakan..

"Aku ingin semandiri dan sekuat papah juga sesabar dan sehebat mama"

Dan ketika hati ini sabar bahkan ketika kita bisa melewatinya, itu tandanya kita lolos dari ujian tuhan ya pah? ah dasar emang manusia, apalagi manusia jaman sekarang pah.
Pah, kalo bicara masalah hati...apa kita bisa tau siapa orang yang sayaaaaaaaaaang sekali sama kita? terus apakah kita bisa tahu bahwa ternyata perasaan seseorang itu palsu?
Kadang bingung pah, kenapa sih masih banyak orang yang hanya sayang sama seseorang karena dia terlihat bagus cover-nya? apa bisa dibilang dia bodoh?.
Pah, apa aku gak boleh sayang sama seseorang yang aku sayang? kenapa tuhan selalu gak adil, disaat apa yang orang lain mau bisa terwujud, tapi aku belum pernah.. 

Pah, kenapa disaat masuk ke satu lingkungan baru gak selalu bikin nyaman..apa aku terlalu perasa apa emang orang-orang gak suka samaku?





Pah, tadi siang aku ngobrol sambil makan siang sama 2 orang temenku. Mereka udah mulai bahas pernikahan hihihi..
Coba pah, kenapa ada pernikahan atau perkawinan tapi gak ada akad kawin yang ada akan nikah? hahahahaha skip yuk pah :))))
Jadi kebayang pah kalo misal nanti arti lulus kuliah, terus kerja, punya uang, mau apalagi? pasti mama sama papah nyuruh nikah lah..yang jadi masalah pah kalo aku nikah, nanti mamah sama siapa? aku belum bisa ninggalin bidadari tanpa sayap ku menghabiskan hari tua sendirian?

Lagi-lagi, andai ada papah disini...mungkin papah yang akan jadi solusi dan pemecah penasaranku atas pertanyaan-pertanyaan ku tadi.
Mungkin papah yang bakal memeluk aku, mengusap rambutku, dan membuat rumah ini menjadi hangat. Tapi sekarang..dirumah ini, aku yang harus mulai menjaga mamah.

Ternyata tahun ini sudah mau menutup lembarannya diganti dengan lembaran yang baru, tapi aku masih ingat kapan terakhir kali kita bertemu.
Hari rabu itu..papah jahat, aku datang beserta nenek, kakek, bahkan mamah..papah hanya diam terpaku dan tak'akan bergerak lagi.
Aku sempat melihat keningmu untuk terakhir kali sebelum tali itu dibuka di suatu lubang..rasanya ingin ku kecup keningmu tapi rasanya tidak mudah tidak meninggalkan tetesan airmata ini. Rasanya ingin ku genggam tanganmu tapi sudah rekat oleh ikatan tali itu.

Rindu ini semakin menggebu padamu pah..
Yang bisa kulakukan hanya berdoa yang terbaik untukmu sembari memandangi satu foto yang masih tersimpan rapih didalam binder kuliah ku.

Jarak kita begitu jauh, jauuuuuuuuuh sekali..tapi ingatan ini masih sangat dekat ketika aku ingat kembali kenangan kita, lukisan 9 burung merpati dan si kumbang merah..

Papa, kau tau apa yang aku bayangkan sekarang?
Engkau berada disampingku, melihat ku menulis surat ini yang aku titipkan pada tuhan..dan mungkin kau sedang memelukku, tapi tidak terasa.........

Dear my only one, God..
Please accept this letter and send to my daddy..
And whispered in his ear: from your daughter who always missed you 

Selasa, 13 November 2012

Tentang Mereka Bagian Hidup & Ceritaku

Jika kemarin aku belajar dari teman yang sesungguhnya, karena...

"Teman yang sesungguhnya itu yang mau mengoreksi kekurangan satu sama lain. Mau mengakui kesalahan & menyelesaikan masalah secara kekeluargaan".

Aku bahagia punya mereka, hanya mereka yang bisa mengangkat semua masalah dan segala rasa sakit yang tertinggal di hati terbang entah kemana.Kalo ditanya siapa malaikat tanpa sayap? mungkin akan aku jawab mama & papa, keluarga, dan juga kalian teman-teman yang selalu bisa menggantikan tangis dengan senyum.

Pernah beberapa kali ketemu temen yang pernah satu moment bareng, mau nyapa duluan tapi dia lempeng. Sekalinya nanya, dia bingung..mungkin dalem hatinya nanya "ini siapa sih? lupa, maaf". Gak apa-apa kalian bagian dari ceritaku kok.


                                                     (kiri) arti, dian, dhine 

 Tapi lain cerita kalo aku cerita tentang Nisa, Dian, Dhine, & Puput. Aku masih inget gimana hebohnya satu angkatan waktu Iman mau nembak Nisa, jangan kaget kalo waktu itu kita masih SD alias sekolah dasar. Masih gak nahan sakit perut waktu inget Dian alias junet yang berantem sama Reza karena si junet gak ngeh reza suka sama dia, sampe jambak-jambakan :-| . Terus waktu Dhine jadian sama Tresna, dan waktu tresna ulang tahun dhine kasih hadiah "mug" yang ada print-an mini marketnya. Kalo ini paling heboh, dulu sering musuhin anak satu ini kalo dia lagi nyebelin, apalagi waktu kasus dia jadian sama Sidki. Jangan lupa, semua moment diatas itu waktu sd loh sd alias sekolah dasar.


Kita emang pisah, sampai hari ini..tapi selalu kumpul untuk sharing bareng lagi, review (ciyee bahasanya) cerita-cerita jaman sd tadi. Sayang, cuma aku, dian, dan dhine. Tapi aku bahagia.

Seragam udah putih biru nih, suasana baru, lingkungan baru, dan pastinya teman baru. Ada Annisa Ratu, Anisah, Rosi, Nadia, Tiffany, Gita, Anita,....................boleh liat buku angkatan dulu gak? lupa hehehehe :D . Tapi kalian itu geng yang juara, se-juaranya kita bawa nama sekolah jadi juara 3 lomba baris ber-baris tingkat SMP se-Jabar Banten.


                                                     (maaf kalo alay, lagi jaman di jamannya)


Sekolah-Menengah-Kejuruan. Bagian hidup paling ancur, ngawur, ngeblur, melebur jadi satu.Travelicious itu udah kayak keluarga kedua, karena cuma mereka yang tahu kayak gimana ekspresi menjijikan seorang arti. Cuma mereka yang paham cerita arti, mereka yang jadi saksi waktu papah pergi, siapa yang meluk? mereka. Gara-gara mereka video "tepuk tangan" menyebalkan itu di upload ke facebook (gak usah di cari, tolong!). Gak usah mau tau gimana gaya becanda sama mereka HAHAHAHA :)). Tapi makasih loh, kalian semua itu gak bisa arti temuin di tempat lain.

                                              (Gak apa-apa kan pake foto ini?)

"Harus mulai dewasa ti, gak ada temen-temen yang kayak dulu, kamu harus mulai mikir sendiri" ngomong sama diri sendiri waktu mau mulai kuliah. Kak icha, dea, muti, intan, uci, tiara, andi, dendy, alfian, firman, farqy..masih inget waktu kalian kasih kejutan gagal di hari setelah ulang tahun arti. Muti yang ngerti banget kalo arti gak suka cream yang di kue itu *huek* bikinin bola-bola coklat. Dapet jam tangan sama coklat dari geng cewek, 2 buku yang kalian (geng cowok) bilang "itu jadi 60 ribu ya" masih jadi buku penuntun tentang gimana caranya menulis. Sempet renggang, sempet ada masalah, tapi kalian sebetulnya ngajarin arti tentang apa itu teman yang sesungguhnya.

Kayak yang alfian bilang "kalo masih bahas masalahnya, ini masalah gak akan selesai-selesai. Gua suka kayak gini, masalah diselesaikan secara bersama." iya, cuma cara kayak gitu yang bisa bikin kita dewasa, dan bikin kita makin akrab.

Gak tau mesti bilang apa lagi, tapi luar biasa buat kalian. Kalian itu yang mengajarkan hal-hal baru, berbagi pengalaman yang baru, yang mampu menambahkan cerita-cerita kekonyolan baru, kalian emang segalanya. Banyak cerita yang masih akan aku tulis, dengan kalian mungkin, atau dengan teman-teman baru diluar sana.

Makasih banyak untuk semua pengalamannya yang sudah kalian bagi, tentang semua ilmunya yang kalian bagi, dan tentang segala apapun itu. Kalian bagian cerita arti, cerita hidup arti, dan itu adalah alasan kenapa kalian ada di tulisan ini. LOVE YA GUYS <3

Terimakasih telah membaca tulisan ini, suka nggak suka ambil hikmah nya aja biar lebih manfaat. Hatur nuhun, Terimakasih, Thank you, Gomawo :)